Sepanjang hari, Kota Pekanbaru diselimuti asap sehingga cahaya matahari tidak terlihat. TITIK api sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan di Sumatra menun jukkan kondisi yang terus memburuk. Dari pantauan terakhir Satelit Aqua, terdeteksi sedikitnya 466 titik api. Titik api terbanyak terpantau di Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan.Adapun arah angin berdasarkan pencitraan satelit di http://www.weather.gov.sg tampak bergerak dari arah selatan menuju utara atau menumpuk di langit wilayah Riau. Kondisi kualitas udara di Kota Pekanbaru, Riau, kemarin, terus menurun.Asap kebakaran hutan dan lahan mulai mengepung wilayah Riau.
Berdasarkan data indeks standar pencemaran udara (ISPU), kualitas udara pada posisi sedang. Sejumlah warga pun mengeluhkan kondisi yang terus memburuk akibat bencana asap tahunan tersebut.
Sepanjang hari, Kota Pekanbaru diselimuti asap sehingga cahaya matahari tidak tampak. Adapun selama dua hari terakhir, tingkat visibility atau jarak pandang turut menurun.
Kondisi terburuk terjadi pada Sabtu (13/9), jarak pandang penerbangan anjlok hingga sekitar 800 meter. Kondisi itu membuat sedikitnya delapan jadwal penerbangan tertunda. Namun, kemarin, jarak pandang penerbangan sedikit membaik atau berkisar 5 km.
“Kabut asap membuat jarak pandang menurun. Tetapi operasi bandara tetap normal,“ ujar Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Ibnu Hasan di Pekanbaru, kemarin. Di Jambi, kabut asap yang sudah dua pekan ini terjadi, kemarin, meluas sampai ke wilayah pantai timur Sumatra. Beberapa wilayah yang dikepung kabut asap meliputi Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Tanjungjabung Barat, dan Kabupaten Tanjungjabung Timur.
Kondisi terburuk melanda Kota Kualatungkal, ibu kota Kabupaten Tanjungjabung Barat. Kepekatan kabut asap di Kualatungkal yang merupakan pintu gerbang perdagangan ekspor-impor Jambi itu menyebabkan jarak pandang hanya menembus 500 meter.
Kendati belum begitu berdampak terhadap lalu lintas pelayaran di alur sungai dan laut, kabut asap mengancam kesehatan warga setempat, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Untuk mengantisipasi merebaknya penyakit pernapasan, Bupati Kabupaten Tanjunjabung Barat Usman Ermulan memerintahkan dinas kesehatan setempat untuk membagikan ribuan masker kepada warga, terutama anak sekolah dan pegawai negeri, hari ini. bersahabat di beberapa wilayah perairan di Indonesia. Gelombang tinggi terjadi di Laut Jawa, Selat Sunda, serta wilayah perairan di Bangka Belitung, yakni Selat Karimata.
Gelombang tinggi di Laut Jawa membuat ribuan nelayan di pantai utara memilih tiarap dan beberapa operator penyeberangan terpaksa menghentikan pelayaran menunggu kondisi kembali aman.
Gelombang Laut Jawa, sejak Jumat (12/9) hingga kemarin, meninggi hingga mencapai 3 meter. Ribuan nelayan memilih berhenti melaut karena kondisi yang terlalu berisiko. Ada nelayan yang nekat melaut, tetapi hanya berani sampai radius 2 mil dari bibir pantai.
Penyeberangan dari Jepara ke Pulau Karimunjawa dihentikan. Demikian pula penyeberangan ke Kalimantan.“Kita tidak berani melaut karena gelombang tinggi. Padahal, kapal kami sudah dipenuhi barang kiriman,“ kata Tony, 49, nakhoda pinisi jurusan Semarang-Kalimantan. (SL/AS/N-2) Media Indonesia, 17/09/2014, halaman 9
Kegiatan Memancing Jalin Kebersamaan
-
Ketua Pemuda Jawa Provinsi Sumatra Utara Ruslan SE mengingatkan kegiatan
memancing secara tidak langsung akan menjalin kebersamaan sekaligus
silaturahmi de...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar